Selasa, 25 Maret 2008

Psikologi Perkembangan Remaja

Psikologi Perkembangan Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju tingkat kedewasaan yaitu antara usia 12 tahun hingga 21 tahun. Banyak tahapan-tahapan yang haris dilalui untuk mencapai sebuah kedewasaan.

Berikut terdapat salah satu contoh pengalaman nyata yang dialami oleh seorang remaja yang sedang dalam masa peralihan menuju tahap kedewasaan.

“Seorang siswi terlihat sangat gembira dengan mengenakan seragam putih-birunya karena ini adalah hari pertama ia memakainya dan ini juga adalah hari pertamanya menjadi siswi salah satu madrasah swasta di kabupaten Ciamis.

Sebuah kebahagiaan terpancar dari wajahnya.Hari berganti hari sealur dengan wakyu yang berjalan ia tumbuh mejadi anak yang manis, lincah, cukup pintar serta memiliki banyak teman.Banyak teman-teman yang menyukainya karena keramahan dan budi pekertinya yang baik.

Hingga pada satu waktu ia menyadari akan ketertarikan nya pada lawan jenisnya. Tapi semua itu tak berjalan sesuai harapannya, karena pengaruh sebuah pegaulan yang kurang baik akhirnya ia lebih sering berada di luar rumah. Ia lebih percaya sahabatnya dari pada keluarganya sendiri karena ia berfikir sahabat lebih mengerti dirinya dari pada orang tuanya sendiri. Ia selalu berfikir bahwa orangtuanya tak pernah mengerti akan dirinya, orang tua hanya memaksakan kehendak sendiri, dan orang tua tidak mau tahu apa yang terjadi dengan anaknya ,yang mereka lihat dan yang mereka tahu bawasanya anaknya harus selalu mendapat nilai yang terbaik di sekolah. Orang tuanya tidak pernah memperhatikan perkembangan yang terjadi pada anak”.

Pada masa puber ini, seorang remaja seusianya merupakan hal yang wajar memiliki banyak masalah- masalah pribadi ataupun yang lain. Dalam hal ini dibutuhkan komunikasi yang baik dengan orang tua dan sahabat-sahabat sahabatnya. Tapi semua itu tak pernah ada bahkan nilai-nilai sekolahnyapun mulai menurun dan itu menambah masalahnya.

Seorang remaja seharusnya memperkuat diri dengan dasar-dasar nilai dan norma. Apa yang selama ini ia dapatkan tak pernah ia pakai karena kurangnya orang tua memahami psikolgi anaknya.jadi seakan-akan yang terjadi dan terlihat olehnya kalau orang tuanya itu otoriter.

Sebenarnya inilah tahapan seorang anak menuju masa kedewasaan. Tapi bagaimana pendidik, orang tua serta remaja itu sendiri menykapinya. Dan itulah yang menyukseskan pembentukan perkembangan psikolgi anak selanjutnya, apakah remaja akan tumbuh dengan kepribadian dan jiwa yang sehat atau malah sebaliknya.